Wednesday, February 20, 2019

Angels and Demons karya Dan Brown





Angels and Demons karya Dan Brown
Sebuah Persaingan antara Agama dan Ilmu Pengetahuan

Ini adalah seri Robert Langdon pertama dari keseluruhan karya Dan Brown yang menceritakan seorang ahli simbol dari Universitas Harvard. Pada buku ini, kita akan mulai berkenalan dengan seorang dosen yang tiba-tiba saja pada suatu pagi dihadapkan pada masalah yang sangat serius. Maximilian Kohler, pimpinan CERN meneleponnya untuk meminta bantuan. Sebuah pembunuhan tragis terjadi di kantornya di Swiss. Kohler belum menghubungi pihak berwajib terkait pembunuhan tersebut karena satu hal yang terlalu sensitif untuk lekas diketahui oleh publik. Langdon terbang dengan pesawat super canggih yang mengawali petualangannya di udara dingin pada hari itu. Begitu sampai di kantor CERN, Langdon dibuat terheran-heran oleh banyak hal, terutama pembunuhan tersebut. Leonardo Vetra, salah satu ilmuwan terbaik yang dimiliki CERN, tewas terbunuh di kantornya dengan keadaan telanjang, kepala yang terpelintir 180 derajat ke belakang serta kehilangan satu mata, dan cap Illuminati di dadanya. Hal inilah yang mengundang kedatangan Langdon. Karena hal tak lazim ini pula, Kohler belum juga mengubungi polisi. Kohler menceritakan tentang kemungkinan keterkaitan proyek penelitian yang sedang dikerjakan oleh Leonardo dengan pembunuhan ini. Oleh karena itu, Kohler, dengan keadaannya yang cacat di kursi roda, mengajak Langdon mendatangi laboratorium pribadi Leonardo  Vetra di bawah tanah. Mereka bersama-sama pergi ke dasar bumi bersama anak angkat Leonardo, Vittoria Vetra. Mereka tidak menghalangi Vittoria untuk melihat kondisi ayahnya yang mengenaskan. Di dalam lab bawah tanah itu, Vittoria menjelaskan tentang bagaiamana ia dan ayahnya tengah menciptakan antimateri yang belum sempurna. Antimateri itu bisa sangat berbahaya jika terlepas dari pelindungnya. Ide pembuatannya sendiri diilhami dari Leonardo yang ingin bisa membuktikan kebenaran dari Kitab Kejadian. Tak disangka, hal inilah yang menjadi penyebab terbunuhnnya Leonardo Vetra. Hal lain yang tak kalah misterius adalah adanya simbol-simbol kelompok Illuminati dan berhubungan dengan Vatican City.

Robert Langdon dipanggil sehubungan dengan simbol-simbol tersebut dan kaitannya dengan pembunuhan. Maximilian Kohler, pimpinan CERN, mengutus Langdon dan Vetra ke Vatikan setelah adanya ancaman bom dari benda yang diduga berasal dari CERN. Di kota Roma, Italia, mereka berdua ditemani petugas Garda Swiss berusaha mencegah terjadinya pembunuhan lanjutan karena hilangnya empat kardinal yang menjadi calon-calon terkuat dalam pemilihan Paus baru. Kegentingan ini bertambah dari hanya mencari letak Antimateri, hingga menyelamatkan nyawa empat kardinal. Semua permasalahan ini merujuk pada kelompok persaudaran lama yakni Illuminati. Simbol-simbol yang berkaitan dengan mereka, sebagaimana yang Langdon pernah pelajari selama hidupnya, berhubungan dengan banyak tokoh-tokoh penting ilmu pengetahuan. Seperti di antarnya adalah Galileo Galilei, Gianlorenzo Bernini, Michaelangelo, serta Raphael Santi. Namun ternyata, semua penyelesaian tersebut tidak sesuai dengan dugaan awal. Ada misteri lain yang akan terkuak satu persatu.

Kelompok Illuminati diketahui Langdon telah musnah sejak lama. Dengan adanya pembunuhan, penculikan dan munculnya simbol-simbol mereka, membuat Langdon terheran-heran. Ia hampir tidak percaya bahwa kelompok ini masih ada. Seperti yang diketahuinya pula, kelompok ini hadir dahulu kala untuk mereka yang ‘tercerahkan’. Orang-orang yang mencintai ilmu pengetahun dan taat pada gereja. Namun gereja, pada saat itu justru menentang mereka karena dianggap menyimpang. Gereja menganggap bahwa hukum-hukum mereka tidak bisa disamakan dengan ilmu pengetahuan. Banyak tokoh-tokoh penting ilmu pengetahuan yang dihukum mati oleh gereja karena dianggap membangkang. Salah satunya ialah Galileo Galilei. Seorang yang taat dan juga ilmuwan penting. Penemuannya dianggap menentang gereja dan dan ia dijatuhi hukuman. Fakta bahwa bukan bumi yang menjadi pusat alam semesta ditentang keras oleh gereja karena dinggap merendahkan bumi tempat manusia ciptaan Tuhan berpijak. Kenyataan menyakitkan ini membuat orang-orang pintar dan tercerahkan tersebut diam-diam membangun komunitas sendiri demi menyebarkan kebenaran ilmu pengetahuan tanpa memusuhi gereja. Kelompok Illuminati ini berpencar dan merangsek masuk pada kelompok persaudaraan lain seperti Freemason. Keahlian para anggota Illuminati adalah kepiawaiannya masuk ke kelompok-kelompok, intansi-intansi besar untuk menjaga kerahasiaan dirinya.

Petualangan Robert Langdon dan Vittoria Vetra dimulai di kota suci, Vatikan. Negara terkecil di dunia itu memiliki pengawal terpercaya Garda Swiss yang siap siaga setiap waktu. Komandan Olliveti menjadi pemandu mereka dalam menyusuri kota. Tempat-tempat yang diduga akan digunakan sebagai tempat pembunuhan adalah tempat-tempat kuno dan berada di tempat umum sehingga publik akan ramai. Hal inilah yang diinginkan si pembunuh yang disebut hassasin. Namun untuk bisa mengetahui di mana empat tempat tersebut, Langdon membutuhkan akses ke Perpustakaan Arsip Vatikan untuk mencari dokumen terkait Illuminati. Pencarian mereka tertuju pada catatan pribadi pendiri Illuminati, Galileo, yakni Diagramma. Keadaan ruangan yang sedikit memuat oksigen menjadi salah satu penghambat mereka untuk mencari dan menelaah. Namun tanpa pikir panjang, Vittoria dengan mudah menyobek dan membawanya keluar agak mempercepat waktu. Sayangnya, tempat yang mereka duga adalah makan Raphael itu keliru. Raphael Santi memang dimakamkan di Pantheon namun bukan di situ tempat yang dimaksud.

Tempat pertama yang dimaksud adalah Kapel Chigi di Gereja Santa Maria del Popolo. Gereja itu memiliki ruang bawah tanah, dan di sanalah kardinal pertama ditemukan tewas dengan setengah tubuhnya terkubur dan cap Earth di dadanya. Kardinal itu bernama Kardinal Ebner. Lalu kemudian Langdon menyadari adanya harapan menemukan tempat kedua, ketiga dan keempat. Dari situ Langdon bergegas menemukan tempat kedua dengan panduan patung malaikat di dalam kapel Chigi. Telunjuk patung malaikat itu menunjuk ke suatu arah dan dugaan terbesarnya adalah Lapangan Santo Petrus. Ketika bel Vatikan berdentang untuk menunjukan pukul sembilan tepat, saat itulah ditemukan Kardinal Lamassé sudah sekarat dengan cap Air di dadanya. Sayang nyawanya juga tidak tertolong. Setelah mengerti dengan dua kejadian sebelumnya, Langdon dan Vittoria bergegas mencari tempat ketiga. Setelah meminta bantuan tim Garda Swiss, Langdon dan Vittoria menemukan gereja ketiga, yakni Gereja Piazza Barberini. Ketika sampai di sana, api terlihat berkobar dengan ganas. Tampaklah pemandangan yang mengerikan di depan mata mereka. Kardinal Guidera digantung seakan disalib dengan setengah badannya mulai terbakar kobaran api. Sangat sulit untuk menolong lelaki malang tersebut. Dalam pertempuran melawan hassassin di sana, Komandan Olivetti gugur dan Vittoria dibawa kabur. Semangat Langdon semakin berkobar setelah tiga kali gagal menyelamatkan para kardinal yang diculik, ditambah lagi gugurnya Olivetti dan penculikan Vittoria. Tempat keempat menjadi harapannya untuk bisa menangkap sang hassassin. Tempat keempat itu adalah Gereja Pencerahan, Piazza Navona. Di sana terdapat air mancur dengan kedalaman sepinggang orang dewasa. Langdon menangkap basah si hassassin ketika menurunkan Kardinal Baggia ke dalam air dengan keadaan terikat. Namun ia gagal bertarung dan menyelamatkan Kardinal.

Namun ternyata, masih ada simbol atau cap kelima di tempat kelima pula. Di sanalah Langdon ingin segera mengakhiri peperangan ini. Waktu telah hampir tengah malam dan keadaan kian memburuk. Dengan segenap sisa tenaga yang ada malam itu, Langdon berusaha keras menyelamatkan semuanya dengan segala kemampuannya. Siapakah orang  yang telah mengutus si hassassin untuk menjalankan semua kekacauan ini? Di manakah letak Antimateri itu disembunyikan? Lalu berhasilkah Langdon dan Vittoria selamat pada malam itu?

Angels and Demons tidak hanya memberikan pengalaman membaca yang menegangkan, namun juga banyak informasi-informasi sejarah, ilmu pengetahuan, karya seni dan senimannya yang akan digali bersamaan dengan jalan cerita yang membuat pembaca penasaran. Setelah membaca novel ini, kita akan ketagihan dengan petualangan Robert Langdon selanjutnya. Selamat membaca!

No comments:

Post a Comment